II. METODE DAN DESAIN PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Peranan metode dalam penelitian.
Dari segi Etimologinya, metode berarti jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Ini berarti, tercapai atau tidak tercapainya suatu tujuan yang diinginkan itu sangat tergantung dari metode (cara) yang dipergunakan. Maka yang dimaksud dengan metode penelitian adalah jalan atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian. Seberapa jauh pentingnya peranan metode tersebut dapat dilihat dalam penjelasan berikut:
- Salah satu tujuan dari kegiatan penelitian adalah untuk memperoleh suatu pengetahuan baru. Bagaimana mutu (kualitas) dari pengetahuan yang diperoleh tergantung pada bagaimana cara metode itu dipergunakan.
- Tujuan akhir dari dilakukannya kegiatan penelitian adalah untuk memperoleh kebenaran.
Syarat-syarat metode penelitian Syarat dari metode penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Mampu menghasilkan data yang obyektif.
Dikatakan obyektif apabila data tersebut manunjukan sesuatu apa adanya, tidak dicampuri oleh unsur pribadi peneliti. Misalnya peneliti tidak memasukkan prasangkanya sendiri ke dalam data tersebut.
2. Mampu menghasilkan data/fakta yang valid.
Dikatakan valid, apabila data itu memiliki kesesuaian atau keserasian yang tinggi dengan kenyatan yang telah ada. Makin sesuai data/fakta itu dengan kenyatan yang ada, makin tinggi validitas data tersebut.
3. Mampu menghasilkan data/fakta yang realible.
Dikatakan realible, apabila data tersebut memiliki ketetapan (consistenci) yang tidak berubah pada setiap waktu.
Istilah metode penelitian adalah metodologi penelitian (methodology of reserch). Kata methodology berasal dari kata methodos dan logos, methodos melahirkan kata istilah metode dan logos berarti ilmu. Jadi, metode penelitian berarti ilmu yang mempelajari prihal metode-metode yang dipergunakan dalam kegiatan suatu penelitian.
DISAIN PENELITIAN
Disain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan serasi/sesuai dengan tujuan penelitian.
- Disain memberi pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Suatu disain merupakan syarat mutlak agar dapat kita ramalkan sifat pekerjaan dan kesulitan yang mungkin kita hadapi. Dalam disain penelitian antara memuat:
- Populasi
- Metode sampling yang dipilih
- Besar sampel
- Metode pengumpulan data
- Cara menganalisa data yang telah terkumpul
- Perlu atau tidaknya menggunakan data statistik, dsb
2. Disain peneliti juga menentukan batas-batas penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian tersebut.
3. Disain penelitian disamping memberi gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan, juga memberi gambaran tentang macam-macam kesulitan yang mungkin akan dihadapi, sehingga dapat dipikirkan cara-cara mengatasinya.
Beberapa bentuk disain penelitian.
a. Disain Survey
Suatu penelitian survey bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi itu. Mutu dari suatu survey tergantung pada:
- Banyak orang yang dijadikan sampel.
- Mewakili kelompok yang diselidiki.
- Tingkat kepercayan informasi yang diperoleh dari sampel itu.
Jadi teknik sampling, yakni memilih sejumlah terbatas dari kelompok yang diselidiki itu sangat penting dalam survey.
Kebaikan disain ssurvey antara lain:
- Dalam survey biasanya dilibatkan sejumlah besar orang untuk mencapai generalisasi atau kesimpulan yang bersifat umum yang dapat dipertanggung jawabkan.
- Dalam survey dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data, seperti angket, interview aataupun observasi.
- Dalam survey sering muncul masalah-masalah yang sebelumnya tidak diramalkan atau diketahui sehingga sekaligus bersifat eksploratif.
- Dengan survey peneliti dapat membenarkan atau menolaak teori tertentu.
- Biaya survey relative murah ditinjau dari banyaknya orang yang memberikan informasi, terutama jika menggunakan angket (quesioner).
Adapun kelemahan disain survey antara lain:
- Survey biasanyameneliti pendapat atau perasaan populasi yang tidak mendalam, apabila digunaakan angket.
- Pendapat populasi yang di survey antara lain mengenai soal-soal yang mengandung unsur emosi dan politik.
- Tidak ada jaminan bahwa angket akan dijawab oleh seluruh anggota sampel.
b. Disain Case StudyMerupakan bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial. Case study dapat dilakukan terhadap seorang individu, kelompok individu, segolongan manusia, lingkungan hidup manusia atau lembaga sosial.
Bahan case study dapat diperoleh dari laporan hasil pengamatan, catatan pribadi, buku harian atau biografi orang yang diselidiki, laporan atau keterangan dari orang yang banyak tahu tentang hal itu.
Keuntungan case study antara lain:
- Dengan teknik pengumpulan data tertentu, maka biaya pelaksanaan case study ini cukup murah.
- Dengan case study dapat diselidiki setiap aspek kehidupan sosial secara mendalam.
- Dapat dipergunakan berbagai cara pengumpulan data, seperti observasi, interview, angket, study dokumenter, dsb., untuk memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya sehinggan masalah itu dapat kita pahami secara mendalam.
- Jika case study itu dilakukan atas dasar adanya suatu teori, maka case study ini dapat beerfungsi untuk menguji teori tertentu.
Adapun kekurangan case study antara lain:
- Oleh karena case study mempelajari aspek-aspek yang spesifik, maka kemungkinan untuk mencapai generalisasi yang mantap sangat terbatas, jadi generalisasi yang diperoleh dalam case study disangatkan kebenarannya begi populasi yang lebih luas.
- Case study umumnya memakan waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan survey, karena adanya perbedaan pengumpulan data, case study mengharuskan peneliti langsung terlibatdalam proses pengumpulan data dengan melakukan wawancara secara pribadi serta dengan menggunakan metode-metode lainnya, sedangkan survey sering dapat digunakan angket.
c. Disain EksperimenKelompok eksperimen yaitu kelompok yang secara sengaja dipengaruhi oleh variabel-variabel tertentu, misalnya ddiberikan latihan. Kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel itu, misalnya tidak diberikan latihan itu.
Yang di test dalam percobaan (eksperimen) adalah yang diakibatkan oleh variabel-variabel eksperimen itu. dalam hal ini kelompok yang sama dijadikan sebagai kelompok control dan kelompok eksperimen, dapat dinyatakan sebagai berikut:
jadi kelompok yang sama diobservasi atau diselidiki pada waktu yang berlainan, yakni sebelum dan sesudah diberikan variabel eksperiman atau perlakuan (treatment).
Cara menentukan kelompok eksperimen dan kontrol
1. Kelompok yang sejodoh
Peneliti membentuk kelompok control yang anggotanya mempunyai jodohnya dalam kelompok eksperimen. Dengan jodoh dimaksud orang atau individu yang memiliki ciri-ciri yang sama, misalnya jenis kelamin, status sosial, usia, dsb.
2. Kelompok yang bersamaan.
Ciri-cirinya seperti: jenis kelamin, usia, lama pendidikan, intelegensi, dsb.
3. Kelompok sama
Dalam disain eksperimen seperti ini, kelompok yang sama diselidiki dua kali pada saat berlainan. Peneliti perlu memperhatikan agar jangka waktu antara w1 dan w2 tidak terlampau lama, sehingga dapat dimasuki oleh variabel lain yang tidak dapat kita kuasai.
4. Kelompok atas pilihan acak
Kelompok dapat pula dibentuk berdasarkan atas pilihan acakan atau random dari sampel yang ada.
Beberapa jenis disain eksperimen.
- Disain eksperimen berdasarkan perbedaan.
- Disain Post-eksperimen.
- Disain pra dan post-eksperimen.
III. METODE SAMPLING
POPULASI
Populasi suatu penelitian adalah keseluruhan subyek yang harus kita selidiki dalam melaksanakan suatu penelitian. Kedalam pengertian individu ini termasuk di dalamnya adalah manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda mati.
SAMPEL
Secara ideal, seorang peneliti harus dapat meneliti seluruh subyek yang termasuk dalam populasi penelitian tersebut. Sebagian dari seluruh anggota populasi tersebut yang langsung diteliti disebut sampel.
Jadi besar kecilnya suatu sampel yang harus diambil dalam waktu penelitian juga dipengaruhi oleh homoginitas dari populasi penelitian tersebut. Beberapa istilah yang sering kita jumpai dalam penelitian antara lain: subyek penelitian, obyek dan tempat penelitian. Subyek penelitian adalah keseluruhan individu yang akan diselidiki. Obyek penelitian adalah setiap gejala atau peristiwa yang akan kita selidiki, baik itu gejala alam (natural phaenomenal) maupun gejala kehidupan (life phaenomenal). Gejala sebagai obyek penelitian selalu membutuhkan subyek penelitian sebagai pendukung. Sedangkan tempat penelitian menyatakan lokasi/daerah/wilayah dimana penelitian itu dilakukan.
Macam-macam teknik sampling.
Dalam garis besarnya ddikenal dua macam sampling, yaitu:
a. Probability Sampling.
a. Non-Probability Sampling.
A. Probability SamplingProbability sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel dengan memberi kemungkinan yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Yang termasuk dalam teknik sampling ini adalah:
- Simple random sampling atau sampling acakan sederhana.
- Proportional stratified random sampling atau sampling acakan meurut proporsi dengan memperhatikan pula stratifikasi (lapisan) dalam populasi.
- Disproportional stratified random sampling atau sampling acakan tak proporsional menurut strata (lapisan).
- Area atau cluster sampling atau sampling menurut daerah atau kelompok (cluster)
Sampling Acakan
Istilah acakan disebut pula dengan istilah random. Pemilihan secara acak disini harus didasarkan pada suatu aturan atau teknik tertentu. Teknik random sampling yang sering digunakan adalah:
- Dengan teknik undian
- Dengan teknik ordinal
- Dengan memakai table bilangan random
Proportional Stratified Random Sampling
Teknik sampling ini merupakan salah satu teknik sampling rangkap, oleh karena sesungguhnya terdiri dari:
a. Proporsional Sampling
Suatu cara pengambilan sampel dengan memperhatikan/memperhitungkan besar kecilnya bagian-bagian yang terdapat dalam populasi.
b. Stratified Sampling
Suatu cara pengambil anggota sapel dengan memperhatikan/memperhitungkan adanya lapisan-lapisan (strata) dalam populasi.
c. Random Sampling
Suatu cara pengambilan sampel dengan memperhatikan/memperhitungkan besar kecilnya bagian-bagian (sub-sub) dalam populasi, setiap lapisan (strata) dalam populasi terwakili dalam sampel dan penunjukan anggota sampel dilakukan secara acak (random).
Disproportional Stratified Random Sampling
Suatu cara pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan/memperhitungkan besar kecilnya yang terdapat pada strata dalam populasi.
Area atau Cluster Sampling
Area sampling dan cluster sampling sesungguhnya tidak dapat dikatakan identik. Populasi suatu penelitian kadang-kadang terdiri atas daerah/wilayah, mulai yang paling luas sampai pada yang paling kecil, misalnya: propinsi, kabupaten, kecamatan dan desa.
B. Non-Probability Sampling
Non-probability sampling dapat dengan mudah dilakukan, akan tetapi hasilnya tentu tidak dapat berlaku bagi seluruh anggota populasi. Yang termasuk teknik sampling jenis ini antara lain:
a. Sampling Kuota
Metode atau cara memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau kuota yang diinginkan. Keuntungan metode ini adalah bahwa melaksanakannya mudah, murah, dan cepat. Kelemahannya adalah adanya kecendrungan memilih orang yang mudah didekati bahkan yang dekat dengan peneliti sampel yang dipilih dengan cara ini tidak representative, maka kesimpulan yang diperoleh hanya dapat memberi kesan-kesan umum.
b. Sampling Aksidental
Sampel aksidental adalah sampel yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada dijumpai.
c. Purposive Sampling
Dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu. Keuntungannya adalah bahwa sampel yang dipilih sedemikian rupa sehingga relevan dengan disain penelitian. Kelemahannya tidak ada jaminan sepenuhnya bahwa sampel yang diperoleh representative seperti halnya dalam sampel acakan.
d. Saturation Sampling (sampling jenuh)
Sampling dikatakan jenuh apabila seluruh populasi dijadikan sampel.
e. Snowball Sampling
Sampling jenis ini dipilih jika kita ingin menyelidiki hubungan antar manusia dalam kelompok yang akrab, atau mnyelidiki cara-cara informasi tersebar di kalangan tertentu.
Untuk menentukan teknik sampling yang akan digunakan dalam melaksanakan suatu penelitian maka hal-hal berikut dapat dijadikan dasar pertimbangan:
1) Tujuan penelitian
2) Pengetahuan peneliti tentang populasi
3) Kesediaan untuk tidak menjadi anggota sampel
4) Jumlah biaya yang tersedia
5) Besar populasi
6) Fasilitas pendukung yang tersedia, misalnya: komputer, dsb.
IV. METODE PENGUMPULAN DATA
Data merupakan hal yang sangat penting dan menentukan dalam mengadakan suatu penelitian. Kualitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ditentukan oleh kualitas alat pengambil data atau alat pengukurnya. Jika kualitas alat pengumpul data yang akan dipergunakan belum diketahui secara pasti, maka alat pengumpulan data tersebut terlebih dahulu harus diuji dengan menerapkan metode-metode statistic tertentu untuk mengetahui kualitas instrument itu.
Bentuk dan jenis alat pengumpul data yang digunakan dalam suatu penelitian, ditentukan oleh metode pengumpulan data didasarkan atas pertimbangan akan tujuan penelitian yang ingin dicapai.
Beberapa jenis metode pengumpulan data.
Observasi
Suatu cara untuk memperoleh data dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis. Pengamatan ini dilakukan secara langsung disebut juga On The Spot. Syarat yang harus dipenuhi yakni:
a. Kegiatan observasi harus mengabdi kepada tujuan penelitian yang telah dirumuskan.
b. Kegiatan observasi harus mempergunakan rencana yang sistematis yang meliputi:
1) Materi observasi
2) Jenis observasi
3) Teknik pencatatan
4) Waktu dan tempat
c. Materi observasi harus dicatat dan dihubungkan secara sistematis sehingga merupakan suatu keseluruhan yang berarti.
d. Hasil observasi harus dapat dikontrol validitas dan reabilitasnya sebagai data ilmiah.
Jenis-jenis Observasi
1. Rencana kerja petugas observasi, yang terdiri atas:
a. Observasi berstruktur (structured observations)
b. Observasi tidak berstruktur (unstructured observation)
2. Kedudukan petugas observasi (observer), dibedakan atas:
a. Observasi partisipasi (participant observation)
b. Observasi non-partisipasi
c. Observasi kwasi partisipasi
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan teknik observasi antara lain:
- Menentukan materi observasi
- Menentukan jenis observasi yang akan dipakai
- Menentukan teknik/cara pencatatan
- Menentukan waktu dan tempat observasi
Kelemahan observasi antara lain:
- Validitas dan tingkat ketelitiannya benyak tergantung pada kemampuan pengamatan dan daya ingat observer.
- Sukar dipergunakan untuk meneliti situasi kehidupan yang bersifat pribadi.
- Sukar diterapkan pada situasi yang kompleks atau berlangsung sangat sepat, atau tempatnya tersebar, dsb.
Wawancara
Suatu cara untuk memperoleh data dengan jalan melakukan tanya jawab yang sistematis. Wawancara ini tidak sama dengan diskusi, sebab ada situasi diskusi kedua belah pihak mempunyai kedudukan yang sama dan mempunyai hubungan timbal balik. Syarat yang berlaku yaitu:
a. Kegiatan interview harus mengabdi kepada tujuan penelitian yang telah dirumuskan.
b. Rencana tersebut hendaknya memuat:
1) Materi interview
2) Jenis interview
3) Teknik pencatatan
4) Subyek penelitian
5) Tempat dan wktu interview
c. Materi interview harus dicatat dan dihubungkan secara sisitematis sehingga merupakan suatu keseluruhan yang berarti.
Jenis-jenis interview
1. Materi interview
- Interview terpusat
- Interview tidak berpusat
2. Jumlah subyek yang diwawancarai
- Interview tunggal (personal interview)
- Interview kelompok (group interview)
- Interview langsung
- Interview tidak langsung
Langkah-langkah dalam persiapannya:
- Menentukan materi interview
- Menentukan jenis interview
- Menetapkan teknik pencatatan
- Menetapkan subyek penelitian
- Menetapkan waktu dan tempat wawancara
Korespondensi
Suatu cara untuk memperoleh data yang dilakukan dengan cara mengirimkan suatu surat kepada subyek penelitian. Surat pengantar berisikan:
- Penjelasan singkat tenteng maksud dan tujuan pengiriman surat atau daftar pertanyaan tersebut.
- Pengharapan-pengharapan dari peneliti/pengirim.
Dalam korepondensi ini juga terdapat dua pihak, pihak pertama adalah yang mengajukan pertanyaan atau permintaan secra tertulis, sedangkan pihak kedua (responden) adalah yang memberikan jawaban secara tertulis pula.
Jenis-jenis korespondensi:
1. Surat Pribadi (personal letter)
Suatu bentuk korespondensi dimana orang yang dikirimi surat itu hanya terbatas kepada orang yang dikenal saja, sedangkan orang yang tidak dikenal tidak termasuk subyek penelitian.
2. Kuesioner (Questionare)
Suatu bentuk korespondensi di mana orang yang dikirimi surat itu terdiri dari orang yang telah dikenal maupun yang belum dikenal.
Jenis-jenis kuessioner:
a. Kuesioner ragam isian (supply type)
Subyek penelitian akan menyajikan dan menguraikan sendiri jawabannya sesuai dengan bentuk pertanyaan atau permintaan yang diajukan. Kuesioneer ragam isian dapat pula dibedakan atas:
- Kuesioner bentuk tertutup, apabila jawaban yang akan diberikan oleh responden lebih dibatasi sesuai dengan pertanyaan yang ada saja.
- Kuesioner bentuk terbuka, apabila subyek penelitian dapat menulis jawabannya dengan seluas-luasnya seesuai dengan pertanyaan ataupun permintaan.
b. Kuesioner ragam pilihan (selection type) Responden hanya memilih salah satu jawaban dari sejumlah alternatif jawaban yang disediakan. Lebih lanjut kuesioner ragam ini dibedakan lagi atas:
- Bentuk pilihan rangkap dua
- Bentuk pilihan rangkap ganda (multiple choise)
Teknik penggunaan kuesioner.
Apabila seorang peneliti akan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mencari/mengumpulkan data, maka persiapan yang perlu dilakukannya antara lain:
- Membuat surat pengantar.
- Menyusun materi kuesioner.
- Menentukan jenis kuesioner.
- Menentukan subyek penelitian.
- Menyediakan fasilitas-fasilitas bagi subyek penelitian.
Beberapa kelemahan kuesioner.
a. Ragam isian:
1. Ada kecenderungan dari responden (subyek) untuk memberikan jawaban yang tidak lengkap atau ala kadarnya.
2. Dapat terjadi responden tidak mencantumkan hal-hal yang sebenarnya penting bagi peneliti tetapi dianggap tidak penting oleh responden.
3. Jawaban yang diberikan dapat beraneka ragam, terlebih-lebih jika sampel cukup besar.
b. Ragam pilihan:
1. Banyak kesukaran yang dihadapi saat menyusun pertanyaan.
2. Pada umumnya jumlah pertanyaan terlalu banyak.
3. Argumentasi dari subyek penelitian tidak dapat diperoleh oleh peneliti.
Testa
Sebagai suatu bentuk metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh data yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan oleh seseorang atau sekelompok orang yang dapat menghasilkan suatu nilai yang dapat dibandingkan dengan nilai yang diperoleh dari orang lain atau dengan suatu standar.
Fungsi testa adalah untuk mengukur kemampuan dan sifat-sifat (ability and traist) dari seorang atau sekelompok orang. Syarat-syarat test sebagai suatu metodde ilmiah yaitu:
1) Tes tersebut harus memiliki validitas yang baik.
2) Harus memiliki reliabilitas yang baik atau tinggi.
3) Harus memiliki obyektifitas yang mantap.
4) Harus memiliki daya beda yang baik.
5) Harus distandarisasi.
6) Tes harus komperhensif.
Jenis-jenis tes:
1) Jumlah peserta(tested) yang mengikutinya, tes individual dan tes kelompok.
2) Bentuk jawaban, tes lisan maupun tulisan dan tes non verbal ( tingkah laku).
3) Tujuan penyelenggaranya, tes kecepatan dan tes kemampuan.
4) Fungsinya: tes intelegensi, tes bakat, tes sekolah, tes kepribadian
Pencatatan Dokumen suatu cara untuk memperoleh data yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan segala macam dokumen serta mengadakan pencatatan secara sistematis.
Yang dimaksud dengan dokumen dalam hal ini yakni:
- Tulisan-tulisan, seperti prasati, lontar-lontar, dsb
- Karangan-karangan buku, seperti ensiklopedi, kamus
- Lembaran Negara.
- Bulletin.
Pengambilan dokumen sebagai sumber data harus dilakukan dengan cara sebagai beriku:
- Mengadakan evaluasi
- Meninjau batas waktu penerbitannya
- Meninjau validitas sumbernya
- Meninjau pribadi penulisnya
V. PENGOLAHAN DATA DAN INTERPRESTASI
A. PENGOLAHAN DATA
Dibedakan menjadi dua macam tingkatannya yaitu:
- Pengolahan tahap deskriptif
- Pengolahan tahap inferensial
Tujuan pengolahan data adalah sebagai dasar untuk mengadakan generalisasi dari kondisi yang bersifat khusus sehingga deperoleh kondisi yang bersifat umum.
Jenis-jenis metode pengolahan data:
- Metode deskriptif, suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menyusun data tersebut secara sistematika sehingga didapat suatu kesimpulan umum. Menyusun secara sistematis maksudnya menyusun dengan menggunakan aturan tertentu, yaitu dengan teknik:
- Induksi
- Argumentasi
c. Spekulasi
- Metode kompartif, suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan mengadakan bandingan secara seistematis dan terus-menerus sehingga memperoleh suatu kesimpulan umum.
- Metode analisis, dilakukan ddengan jalan mempergunakan suatu teknik analisis tertentu sehingga memperoleh suatu tes. Metode analisis dibedakan menjadi 2 yaitu:
- Analisis statistik, ciri khasnya: statistik selalu bekerja dengan menggunakan angka atau bilangan, bersifat obyektif, dan bersifat universal. Fungsi statistik: generalisasi sifat-sifat dan kemampuannya, generalisasi hubungan, generalisasi perbedaan.
- Analisis non-statistik, secara garis besar analisa non-statistik dibedakan atas: analisis filosofis yaitu suatu cara analisis yang mempergunakan hukum-hukum tertentu, analisa proses yaitu suatu analisa yang mendasarkan diri pada hakekat kontradisi yang ada pada proses pada gejala yang dihadapi.
- B. INTERPRESTASI HASIL ANALISIS DATA
Terhadap hasil yang diperoleh dari analisa data perlu diadakan interprestasi sesuai dengan teknik analisis statisti yang dipergunakan, sehingga gambaran tentang bagaimana hubungan atau mungkin pengaruh antara dua/lebih variabel yang telah diteliti dapat diketahui.